ilustrasi tower operator telekomunikasi (foto: Getty Images)
KAUM muda selalu identik dengan terobosan atau inovasi baru. Dapat berupa hal yang bersifat modernitas maupun aktivitas yang membawa perubahan. Salah satu sarana pendukung yang dapat diandalkan untuk kegiatan ini adalah teknologi, lebih fokus pada telefon seluler pintar atausmartphone.
Apalagi, kecanggihan yang dibawa gadget ini telah dapat menembus jarak dan suasana yang terkadang menjadi kekurangan, seperti dengan menjelajah di dunia maya melalui jaringan internet.
Salah satu aktivitas yang biasa dilakukan sebagian besar orang, terutama kawula muda, saat berselancar menggunakan internet adalah berinteraksi bersama berbagai kalangan.
Mulai teman terdekat yang selalu bertemu dikarenakan lingkungannya berada di sekitar, hingga sahabat yang lokasinya berjauhan atau bisa dikatakan terpisah ruang dan waktu.
Apabila dirunut secara nalar, kegiatan bersosialisasi seperti tersebut memang sulit dilakukan. Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi yang terjaring internet, semua itu menjadi mungkin.
Dimungkinkan karena cakupan jaringan internet nirkabel yang terhubung dapat melengkapi hingga setiap perangkat teknologi canggih yang kini banyak dimiliki generasi muda connected Tanah Air, dalam hal ini smartphone dan gadget lainnya.
Posisi Indonesia
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Rabu, 27 Juli 2013 melalui situs resminya mengumumkan posisi Indonesia yang menduduki posisi ketika tertinggi di dunia sebagai negara pengguna perangkat mobile, salah satunya smartphone, dengan torehan 48 persen, disusul Thailand dan Singapura.
Kemudian dari segi usia, semakin banyak pengguna internet dari kalangan anak muda. Rentang usianya berada di 15-20 tahun, dan diprediksi pada 10-14 tahun mendatang akan terus meningkat.
Kemajuan pesat penggunaan smartphone di kalangan muda seperti itu juga tentunya berdampak dari maraknya layanan media sosial yang banyak berasal dan populer di mancanegara. Sebut saja, Youtube, Facebook, Twitter, dan Google+. Bahkan kini setiap smartphone, yang pada 2015 jumlah penggunanya di Indonesia diprediksi mencapai 18 juta jiwa, ketika dirilis pasti dilengkapi aplikasi salah satu jejaring sosial tersebut.
Sebagai contoh pada media berbagi video Youtube. Situs yang didirikan oleh tiga mantan karyawan PayPal: Chad Hurley, Steve Chen, dan Jawed Karim, pada 14 Februari 2005, menjelma menjadi media sosial yang paling dominan serta populer di kalangan muda dunia karena kemudahan dalam mengaksesnya. Bahkan karena sangat digandrungi, Youtube mencatatkan rekor dengan total durasi unggahan video selama 20 jam dan 6 miliar pengunjung setiap harinya.
Dukungan smartphone yang kini minimal dilengkapi spesifikasi prosesor dual-core, RAM 1GB, sistem operasi Android, dan jaringan 3G, turut memberi kemudahan para penikmat dunia maya untuk melakukan berbagai aktivitas digital, termasuk mengunggah dan mengunduh video di situs seperti di Youtube tersebut. Jadi, pengguna smartphone cukup mengunggah karyanya itu melalui kemodernan yang kini sudah tersedia di genggaman.
Kaum muda connected yang kreatif dan penuh imajinasi adalah salah satu yang dinilai cukup banyak dalam mengunggah serta mengunduh video atau data lainnya tersebut. Mudahnya membuat video, cukup merekam menggunakan smartphone, baik berupa karya hiburan, berita, maupun yang bernuansa pendidikan, dapat dengan praktis diunggah ke media sosial yang menyertakan layanan tampilan video.
Karena itu pula, berbagai operator telepon seluler di Indonesia yang berjumlah 10 buah dan menaungi jaringan internet para pengguna smartphone berlomba-lomba memberikan layanan terbaik. Di antara banyaknya operator ponsel pemberi layanan jaringan itu, menurut pengamatan singkat yang dipaparkan di sejumlah media, Telkomsel masih merajai.
Ditambah, provider kebanggaan Tanah Air dengan jumlah pengguna mencapai lebih dari 125 juta ini baru saja meluncurkan program Walk with Simpati yang mewadahi para pelanggannya yang berjiwa muda connected dalam menyalurkan segala kegiatan yang berbau digital activity.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar