Jakarta - Beberapa miliuner paling kaya di jagat teknologi adalah drop outalias tidak pernah menyelesaikan kuliahnya. Meski berisiko tinggi, mereka bersedia menempuhnya dan akhirnya sukses besar.
Nama-nama seperti Bill Gates, Steve Jobs, Mark Ellison dan Mark Zuckerberg tidak menyelesaikan pendidikannya di kampus. Namun mereka berhasil mengembangkan perusahaan masing-masing menuju kejayaan.
Bagaimana kisah drop out mereka dari kampus masing-masing dan apakah mereka menyesal? Berikut sekelumit ceritanya seperti dikutip detikINET dari berbagai sumber.
Bill Gates
Gates pernah diberi gelar manusia drop out paling kaya sedunia. Ya, Gates tidak pernah menyelesaikan kuliahnya di Universitas Harvard, salah satu universitas paling bergengsi di dunia.
"Sungguh sebuah keputusan yang berat dan saya tahu orang tua juga mengkhawatirkannya. Dan meskipun saya tidak akan pernah mendorong orang lain untuk drop out sekolah, bagi saya pilihan tersebut memang tepat," ucap Bill Gates suatu ketika.
Namun Gates pernah menyatakan penyesalan tidak sempat menyelesaikan kuliahnya. Dia pun meminta agar para mahasiswa tidak mengikuti jejaknya.
"Saya kira drop out kuliah bukan ide yang bagus. Saya senang bisa menempuh kuliah meski hanya dua setengah tahun. Saya melengkapi beberapa kuliah dengan kursus online," kata Gates dalam sebuah pidato di Universitas Chicago.
Dengan bercanda, Bill Gates menilai bahwa ia menghemat uang ayahnya dengan drop out kuliah. "Ayah membayar semuanya, jadi saya membuatnya menghemat uang," katanya.
"Ketika saya akhirnya drop out, saya berkata pada ayah bahwa saya akan kembali ke kampus. Jadi beberapa kali saya pun melakukannya," kata Gates yang sering berkunjung ke berbagai kampus untuk memberi motivasi.
Steve Jobs
Steve Jobs adalah mahasiswa gagal. Dia tidak pernah menyelesaikan kuliahnya. Namun meski mengalami masa-masa susah kala memutuskandrop out, Jobs menyatakan keluar dari kuliah adalah salah satu keputusan terbaiknya.
Tahun 1972, Jobs masuk kuliah di Reed College di Portland, Oregon. Dia memutuskan drop out setelah baru 6 bulan kuliah. Jobs merasa tidak cocok dan tidak mau menghamburkan uang orang tua untuk ongkos kuliah.
"Aku secara naif memilih universitas yang ongkosnya hampir semahal Stanford dan semua tabungan orang tua dihabiskan untuk biayanya. Setelah 6 bulan, aku tak bisa melihat manfaatnya. Aku tak punya ide apa yang ingin kulakukan dengan hidupku dan bagaimana universitas akan membantu menemukannya. Aku menghabiskan semua uang yang ditabung orang tua selama hidup mereka," kata Jobs dalam pidato upacara wisuda di Stanford University tahun 2005.
"Jadi aku putuskan drop out dan percaya semuanya akan baik-baik saja. Cukup menakutkan waktu itu, namun ketika melihat ke belakang itu adalah salah satu keputusan terbaik yang pernah kubuat," ucapnya.
Jobs mengenang bahwa sesudah drop out adalah masa-masa susah. Jobs terpaksa menggelandang karena tak punya kamar. Ia tidur di lantai kos temannya. Dia menjual botol minuman untuk mendapat uang agar bisa makan. Namun Jobs mengaku menikmatinya.
Sesudah DO, perjalanan hidup Jobs berliku-liku. Dia pernah ditendang dari Apple tahun 1984. Padahal, Apple adalah perusahaan yang didirikannya bersama Steve Wozniak. Namun ia kembali sukses dengan menjadikan studio film Pixar bertaji di industri film animasi. Dia kembali pada Apple tahun 1997, lalu menjadikannya begitu jaya
Mark Zuckerberg
Sama seperti Bill Gates, Zuckerberg kuliah di Universitas Harvard, salah satu perguruan tinggi paling bergengsi. Dan demi mengembangkan Facebook, dia pun nekat hengkang pada tahun 2004.
Saat itu, Facebook sama sekali belum dikenal. Namun dalam waktu singkat, situs ini menuai popularitas hingga kini menjadi yang terpopuler di dunia.
November 2011, Zuckerberg kembali ke Universitas Harvard. Bukan dalam rangka kuliah tetapi mencari talenta-talenta berbakat di sana untuk dipekerjakan di Facebook. Ia pun disambut meriah.
"Hanya sedikit bintang rock di dunia TI yang diketahui namanya di seluruh dunia. Dia sungguh masuk dalam kategori itu," sebut David Malan, profesor sains di Harvard.
Zuckerberg mengaku sudah lama diprediksi akan drop out. "Orang-orang berpikir aku akan dorp out sekolah lama sebelum aku akhirnya melakukannya," kata Zuck belum lama ini.
Zuck mengaku sebenarnya ingin menyelesaikan kuliahnya. Namun akhirnya dia memilih fokus mengembangkan Facebook setelah berkeliling di San Francisco, wilayah di mana banyak perusahaan teknologi berdiri. Dia ingin Facebook menjadi perusahaan besar.
Larry Ellison
Larry Ellison adalah pendiri Oracle, perusahaan software enterprise terkemuka di duia. Dia pun menjadi salah satu orang terkaya di dunia teknologi.
Larry Ellison drop out dari University of Illinois. Ia kemudian mencoba kuliah lagi di University of Chicago. Namun lagi-lagi, dia keluar setelah menempuh hanya satu semester.
Dia kemudian bekerja sebagai programmer freelance. Dan kemudian memutuskan tidak menyeesaikan kuliah sebelum akhirnya mendirikan Oracle.
"Aku bisa menulis program komputer dengan sangat cepat. Aku menghasilnya cukup banyak uang dan aku hanya perlu bekerja sebentar dalam seminggu," katanya.
"Itu adalah pekerjaan mudah dan menyenangkan. Dan tidak ada yang peduli apakah Anda sarjana ataukah tidak," tambahnya.
sumber: http://inet.detik.com/read/2012/11/02/130325/2079694/398/1/kisah-menarik-di-balik-drop-out-bill-gates-steve-jobs
Tidak ada komentar:
Posting Komentar